Imanku Hanya Sebatas Fatamorgana
by Sherima 101
Ya Allah
Kubuka satu kata dengan meyebut asmaMu
Telah sekian lama hati ini tak berdzikir kepadaMu
Walaupun dalam untaian waktu Kusebut namaMu
Ya Allah
Aku bingung harus memulai darimana
Kala kutahu bahwa ini adalah untuk kesekian kali
aku mencoba menghadirkanMu di dalam salah satu sisi hidupku
Namun kutak yakin
bahwa aku kemudian akan jatuh
dalam kepura-puraan untuk mengingatMu
Ketika dalam sakit aku merintih
Kau belai lembut nafas, jiwa dan ragaku
Ketika dalam gagal aku meratap
Kau raih tanganku Kau kuatkan hatiku
Ketika dalam tangis aku melunglai
Kau usap air mataku Kau dekap diriku
Ya Allah
Aku yakin
cintaMu padaku
lebih dari yang aku tahu
Namun sayang....
Sayang sekali....
keyakinan ini tak membawaku
untuk mencoba lebih dekat dalam mengenalMu
Ya Allah
masih kuingat...kala itu
dan mungkin saat ini...
saat panggilanMu datang
aku masih sibuk mereplay email untuk temanku
bahkan sempat-sempatnya kubuka window baru....
yach... masih ada satu keping
cd film lagi........nanggung
kalau nggak diselesaiin sekarang nontonnya
ntar nggak seru.........
Untuk beranjak dari monitor 17 inci ini
Terasa berat.............
aku masih ingat koq, pelajaran SD
enam tahun yang lalu
"Engkau khan Maha Penyayang"
pasti ngertilah......
Untuk memenuhi panggilanMu
ahh....... ntar ajalah
Astagfirulloh.....
Terasa ringan hati ini berkelak
tak sadar bahwa azabMu
tak akan pernah bisa untuk dibayangkan
Tak kuasa
air mata ini hadir
dalam kehampaan jiwaku
dalam fatamorgana iman yang terkubur, rapuh.....
Namun aku masih ragu
apakah ini karena aku merasa jauh......dariMu
atau karena kerinduanku kepada orangtuaku
Ya Allah
dalam penantianku untuk menjumpaiMu
aku berharap untuk lebih bisa mengenalMu
dengan segenap hati, rasa dan akalku...
Ya Allah
Kubuka satu kata dengan meyebut asmaMu
Telah sekian lama hati ini tak berdzikir kepadaMu
Walaupun dalam untaian waktu Kusebut namaMu
Ya Allah
Aku bingung harus memulai darimana
Kala kutahu bahwa ini adalah untuk kesekian kali
aku mencoba menghadirkanMu di dalam salah satu sisi hidupku
Namun kutak yakin
bahwa aku kemudian akan jatuh
dalam kepura-puraan untuk mengingatMu
Ketika dalam sakit aku merintih
Kau belai lembut nafas, jiwa dan ragaku
Ketika dalam gagal aku meratap
Kau raih tanganku Kau kuatkan hatiku
Ketika dalam tangis aku melunglai
Kau usap air mataku Kau dekap diriku
Ya Allah
Aku yakin
cintaMu padaku
lebih dari yang aku tahu
Namun sayang....
Sayang sekali....
keyakinan ini tak membawaku
untuk mencoba lebih dekat dalam mengenalMu
Ya Allah
masih kuingat...kala itu
dan mungkin saat ini...
saat panggilanMu datang
aku masih sibuk mereplay email untuk temanku
bahkan sempat-sempatnya kubuka window baru....
yach... masih ada satu keping
cd film lagi........nanggung
kalau nggak diselesaiin sekarang nontonnya
ntar nggak seru.........
Untuk beranjak dari monitor 17 inci ini
Terasa berat.............
aku masih ingat koq, pelajaran SD
enam tahun yang lalu
"Engkau khan Maha Penyayang"
pasti ngertilah......
Untuk memenuhi panggilanMu
ahh....... ntar ajalah
Astagfirulloh.....
Terasa ringan hati ini berkelak
tak sadar bahwa azabMu
tak akan pernah bisa untuk dibayangkan
Tak kuasa
air mata ini hadir
dalam kehampaan jiwaku
dalam fatamorgana iman yang terkubur, rapuh.....
Namun aku masih ragu
apakah ini karena aku merasa jauh......dariMu
atau karena kerinduanku kepada orangtuaku
Ya Allah
dalam penantianku untuk menjumpaiMu
aku berharap untuk lebih bisa mengenalMu
dengan segenap hati, rasa dan akalku...
Comments