ISLAM KaAFfAH ....

diambil dari MEDIS (media da'wah islam) no.1/juni/2002
oleh : Wiwin Ariesti (Mhs Jurusan Teknik Elektro STT Telkom)

Disaat umat ini harus dihadapkan pada problem - problem eksternal dari berbagai arah, didalam tubuh internal umat Islam sendiri seperti ada degradasi dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam yang sesuai dengan syari’at. Tidak jarang pula umat Islam yang sepertinya ‘terperangkap’ dalam ajarannya, dimana banyak yang memahami Diennya dengan pemahaman yang kurang tepat. Lebih parahnya lagi tidak sedikit dari umat yang melakukan penyelewengan terhadap ajaran yang menyangkut aqidah atau ibadah. Dan sebenarnya munculnya problem-problem eksternal bermula dari permasalahan internal Islam.
Fenomena yang sekarang sering terjadi adalah bahwa banyak umat Islam yang sekedar “memiliki” Islam (to have), bukannya merasa “menjadi” (to be) Islam. Padahal umat seharusnya menjadi Islam bukannya sekedar memiliki Islam meskipun yang kedua (merasa memiliki) juga tak kalah pentingnya dalam ber-Islam.
Muhammad Quthb dalam bukunya Salah Paham Terhadap Islam merinci kesalahan - kesalahan dalam memahami ibadah merincinya sebagai berikut :

  1. Ibadah dipahami sebatas ritual seremonial belaka; sebatas Shalat, Shaum, dan Haji belaka, tidak teraplikasi kedalam kehidupan sehari-hari, padahal yang seharusnya terjadi adalah ibadah dipahami secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan.
  2. Ibadah tidak teraplikasikan dengan konsekuensinya dalam aplikasi praktis
    a. Shalat seharusnya mampu menjadi benteng dari perbuatan keji & munkar (QS.29:45)
    b. Zakat seharusnya menjadi pembersih dan bisa mensucikan harta dan diri mereka
    c. Dll
  3. Tidak adanya pemahaman bahwa kebaikan merupakan perintah dan jika dilaksanakan merupakan ibadah, dan sebaliknya bahwa larangan jika dijauhi akan menjadi ibadah
    disaat Allah memerintahkan : “Persiapkan kekuatan dalam kemampuanmu untuk menghalau musuh” jika pelaksanaannya diyakini sebagai ibadah maka tidak akan ada seorang pun yang berani menjajah umat Islam.

Pemahaman dalam ber-Islam yang minim sangat berpengaruh dalam komitmen terhadap Islam, tanpa pemahaman yang benar akan menimbulkan komitmen yang salah untuk menjadi Islam. Dari sinilah permasalahan terjadi, tak jarang kita lihat terjadinya kerusakan, kehancuran, dan pelecehan terhadap Islam dan umat Islam.


Sungguh benar bahwa Islam itu adalah dien yang sempurna, yang mengatur seluruh sendi kehidupan. Islam tidak hanya membahas tentang tata cara peribadatan antara makhluk dengan Tuhannya saja tetapi juga Islam secara lengkap dan sempurna membahas tentang permasalahan horisontal sesama makhluk Allah yang termasuk juga di dalamnya mengenai interaksi manusia dengan alam lingkungannya. Sebenarnya Islam sangat jelas sekali dalam mengatur seluruh sendi kehidupan, mulai dari masalah politik/pemerintahan, sosial, ekonomi, seni & budaya, pendidikan, dll.

Jadi bisa dikatakan bahwa Islam adalah politik, Islam adalah ekonomi, Islam adalah ajaran ruhani, Islam adalah gaya hidup, Islam adalah budaya, Islam adalah ilmu pengetahuan, bisa dikatakan bahwa tidak ada satu pun di dunia ini yang tidak dibahas oleh Islam. Dari bagaimana cara bercermin sampai bagaima-na cara menjalankan suatu negara, semuanya diatur oleh Islam secara jelas dan gamblang yang didalamnya tidak ada keraguan lagi.

Islam memiliki kelengkapan dimana sistem lain tidak memilikinya. Islam merupakan sistem yang dengan sendirinya selalu sesuai untuk setiap zaman, untuk setiap kebudayaan, untuk setiap individu. Islam tidak pernah dan tidak akan pernah lekang oleh waktu, ia selalu uptodate.

Jadi apakah kita masih ragu akan kehebatan, kelengkapan, serta kebenaran akan Islam? []win

Comments

Popular posts from this blog

Karena Wanita Ingin Dimengerti

Buah Mengembalikan Urusan Kepada Allah dan Bersabar

jangan menjadi kacang lupa kulitnya